Mengenal “Multiple Intelligences” (Kecerdasan Majemuk) #5

Standar

4. Kecerdasan Kinestetis (body smart)

Definisi:
Kemampuan untuk mengendalikan gerakan, keseimbangan, koordinasi, dan ketangkasan bagian-bagian tubuh. Umumnya orang dengan body smart sangat menyukai olahraga dan suka terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mengandalkan fisik.

Orang body smart hampir tidak bisa berdiam diri dan cukup aktif. Namun, kecerdasan tubuh bukan hanya soal olahraga dan stamina fisik saja. Kemampuan berperan dan menirukan perilaku tertentu juga termasuk keahlian yang dimiliki oleh orang-orang dengan kecerdasan tubuh. Pernahkah anda melihat orang yang suka mengotak-atik sesuatu (misalnya mesin, peralatan elektronik, atau menjahit bagi yang wanita)? Bisa jadi mereka juga orang-orang yang memiliki body smart.

Ciri-ciri:
Suka berolahraga, bisa menirukan perilaku atau gerak-gerik orang lain, suka menari, suka kegiatan luar ruang, tidak betah duduk diam dalam waktu yang lama, menyukai kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan, ketika berpikir biasanya harus bergerak; ketika berbicara, banyak anggota tubuh yang bergerak; malas membaca, suka pekerjaan keluar kantor, memiliki kekuatan fisik dan stamina yang lebih tinggi dibanding orang lain, suka kegiatan yang berbahaya (misalnya bungee jumping).

Pengembangan:
Berolahraga! Selain itu bagi yang suka prakarya (pekerjaan tangan), cobalah untuk mengembangkan hobi tersebut. Bagi yang pria, bisa mulai belajar mengotak-atik mesin atau peralatan elektronik. Sedangkan bagi yang wanita, mulailah membuat berbagai pernak-pernik dan aksesoris. Cukup banyak buku keterampilan yang dapat dipelajari, mulai dari origami, clay, menjahit, lipat-melipat, dan sebagainya.

GambarKakang (2010) ketika ujian sabuk

Mengenal “Multiple Intelligences” (Kecerdasan Majemuk) #4

Standar

3. Kecerdasan Logika – Matematis (logic – Math smart)

Definisi:
Kecerdasan matamatis atau kecerdasan logika. Orang yang memiliki kecerdasan ini biasanya unggul dalam pelajaran-pelajaran IPA, seperti fisika dan matematika. Orang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan analisis yang kuat dan dapat berpikir secara teratur, bahkan pola pikirnya cenderung kaku.

Orang logic smart adalah orang yang realistis dan selalu mencari jawaban atas berbagai pertanyaan. Tetapi harus diwaspadai karena biasanya orang logic smart cenderung mencari alasan terhadap segala sesuatu, sehingga mereka sulit memercayai Tuhan yang ajaib.

Atheis umumnya terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang kecewa terhadap Tuhan atau agama. Kelompok kedua adalah orang-orang logic smart yang mencoba menganalisis Tuhan dan mencari penjelasan-penjelasan.

Ciri-ciri:
Unggul dalam matematika dan fisika, suka bertanya ‘kenapa’ terhadap segala sesuatu, mudah menghafal angka, suka menganalisis sesuatu, yakin bahwa segala sesuatu ada sebab/alasannya, tertarik pada teknologi dan berbagai penemuan terbaru, suka cerita detektif/misteri, bertindak secara kronologis/teratur/berurutan, suka berandai-andai, suka berdebat; senang melakukan penelitian, eksperimen, atau survei; menyukai film-film fiksi ilmiah (science fiction).

Gambar (Rayi – menaksir volume)

Mengenal “Multiple Intelligences” (Kecerdasan Majemuk) #3

Standar

2. Kecerdasan Visual Spasial (picture smart)

Definisi:

Kecerdasan visual spasial atau kecerdasan gambar. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat mudah mengingat gambar, warna, bentuk dan memiliki imajinasi yang kuat. Apabila ia membayangkan sesuatu, bayangan itu tergambar dengan jelas dalam pikirannya.

Umumnya orang dengan kecerdasan ini juga memiliki kemampuan dalam menggambar. Biasanya orang-orang yang memiliki picture smart adalah para seniman.

Kelebihan para pemilik picture smart, selain terletak pada imajinasinya juga pada matanya. Mata mereka biasanya peka atau jeli menangkap hal-hal yang tidak dilihat oleh orang lain.

Ciri-ciri:
Tidak mengalami kesulitan dalam membaca peta, lebih tertarik pada gambar daripada tulisan, peka terhadap warna, suka fotografi atau videografi, mampu membayangkan sebuah benda dilihat dari berbagai sudut, suka mencoret-coret bila sedang bertelepon atau berbicara dengan orang, suka bermain puzzle, maze, 3D, block, suka menyederhanakan sesuatu menjadi gambar, gemar membaca komik, imajinatif (mudah membayangkan), peka terhadap tata letak (interior, majalah, dsb), suka menggambar.
Pengembangan:
Lebih banyak menggambar. Jika anda sedang belajar, cobalah untuk menggambar poin-poin penting yang anda dapatkan, karena anda akan lebih mudah mengingatnya. Jika anda sedang menulis catatan apa saja, cobalah untuk menambahkan gambar-gambar yang berhubungan dengan catatan anda. Lebih baik lagi jika anda membuat catatan harian (diary) berupa sketsa. Banyaklah membaca buku-buku yang memuat berbagai visualisasi menarik (buku-buku desain, fotografi, dsb).

Gambar(Ute – sticker dinding)

Mengenal “Multiple Intelligences” (Kecerdasan Majemuk) #2

Standar

1. Kecerdasan Linguistik (word smart)Gambar (Rayi ketika pra SD)

Definisi:
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Orang yang memiliki kecerdasan ini pandai mengolah kata-kata. Sebagian di antara mereka pandai berkata-kata (misalnya: presenter, rohaniwan, pendongeng, mc, dsb). Sebagian lagi pandai menulis (misalnya: novelis, penulis buku, dsb). Tetapi cukup banyak juga yang menguasai keduanya.
Ciri-ciri:
Suka membaca, gemar menulis (puisi, cerpen, novel, diary, dsb), suka bermain scrable atau mengisi TTS, pandai bercerita, suka memelesetkan atau memarodikan kata-kata, lebih suka mendengar secara lisan (auditory), mudah mengingat kata-kata aneh, suka menghibur orang lain atau diri sendiri dengan serangkaian kata/kalimat, suka berintonasi dalam berkata-kata, punya banyak perbendaharaan kata, mudah menemukan kejanggalan bahasa dalam tulisan atau kata-kata orang lain, suka menghabiskan waktu di toko buku.

Pengembangan:
Cara utama untuk mengembangkan kecerdasan ini adalah dengan membaca berbagai buku, majalah, dan litaratur lainnya. Ada baiknya membiasakan diri menulis sesuatu (pengalaman hidup sehari-hari, atau apa pun yang didapat ketika membaca sesuatu, menonton film, atau bersaat teduh).

Mengenal “Multiple Intelligences” (Kecerdasan Majemuk) #1

Standar

Profesor Howard Gardner adalah ahli psikologi dari Harvard Graduate School of Education yang memperkenalkan istilah kecerdasan multidimensi ini, melalui buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences (1983). Ia meneliti bahwa pada setiap balita telah dibekali setidaknya delapan kecerdasan sekaligus, berkembang sesuai umur, minat dan lingkungan si anak sehingga dua atau tiga bakat yang inferior akan lebih menonjol. Teori Multiple Intelligences dapat dimanfaatkan untuk membantu pihak sekolah agar lebih optimal mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang unik. Sekaligus melalui metode pembagian kecerdasan majemuk menurut Gardner, akan lebih merangsang minat siswa secara proporsional sekaligus memunculkan kemampuan sesungguhnya.

Profesor Howard Gardner  tidak memandang kecerdasan manusia berdasarkan nilai atau skor standar semata, melainkan dengan ukuran kemampuan yang diuraikan sebagai berikut:

ü  Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.

ü  Kemampuan untuk memnghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.

ü  Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau memberikan penghargaan dalam budaya seseorang.

Kedelapan jenis kecerdasan itu adalah:

1. Kecerdasan Linguistik (word smart)
2. Kecerdasan Spasial (picture smart)
3. Kecerdasan Matematis (logic smart)
4. Kecerdasan Kinestetis (body smart)
5. Kecerdasan Musik (music smart)
6. Kecerdasan Interpersonal (people smart)
7. Kecerdasan Intrapersonal (self smart)
8. Kecerdasan Naturalis (nature smart)

Setiap manusia memiliki semua jenis kecerdasan itu, namun hanya ada beberapa yang dominan atau menonjol dalam diri seseorang.Gambar

…Setiap…anak pasti…Cerdas…

Standar

Dengan kita memahami keistimewaan setiap anak maka di dunia ini tak ada lagi sebutan “anak bodoh !!!”. Semua anak cerdas, semua anak istimewa dengan keunikannya masing-masing. Kewajiban kitalah para orang tua, guru, pendidik dan lingkungan mencari apa keunikan mereka, harus di apakan keunikan itu agar bisa menjadi potensi yang terasah atau bahkan menjadi prestasi mereka kelak.

Ingatlah mereka adalah…manusia dan bukanlah robot yang bisa kita kendalikan dengan remote control…mereka..mempunyai keinginan, mereka mempunyai bakat, mereka istimewa…bila kita belum dapat melihat keistimewaan mereka..anak-anak kita…bukan berarti mereka ‘tak pintar’ atau ‘tak cerdas’ tetapi… kitalah yang belum mengerti, kitalah yang belum menemukan, kitalah yang menutup mata dan hati kita, seolah kata pintar itu harus selalu bergandengan dengan angka nilai matematika yang tinggi atau cepat dan pintar membaca saja…diantara anak-anak kita…bisa jadi ada yang cerdas matematika, bahasa tetapi tak menutup kemungkinan ada yang sangat cerdas dan berbakat dengan kinestetiknya…jago main bola, bulu tangkis, pandai memasak, menggambar dan lain – lain…kenapa ?Gambar

karena…setiap anak unik dan berbeda…

MI Activities…Wanodya…

Standar

MI Activities...Wanodya...

Amirul Mukminiin Umar Ibnul Khottob Radhiyallohu anhu berkata,” ‘allimuu aulaadakumurimaayata was sibaahata wa rukuubal khoyli. ( Musnad Imam Ahmad Juz 1/302) .

Artinya : Ajarkanlah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.

Jadilah…Hafidzah dan Akhwat yang tangguh ya…putri-ku…bersinarlah karena akhlaq dan ilmu-mu…(do’a dan harapan hari ini ketika engkau akan melangkah menuntaskan juzz 29 dan jelang juzz 28…)